Siapa sih yang tidak ingin memiliki keluarga yang sakinah? Rumah adalah istana bagi setiap orang. Tidak hanya bagus dan lengkap dengan fasilitas yang memadai, kedamaian. Namun, terkadang ada saja sepele yang berpotensi
memicu pertengkaran dalam rumah tangga kita. Yang pasti, semua masalah itu bisa diatasi jika kita mau untuk saling mengerti dan memaafkan.
Seperti dikutip dari Dailymail, para peneliti menemukan bahwa satu dari sepuluh orang bertengkar dengan pasangan setiap hari. Bahkan, satu dari 20 orang bertengkar beberapa kali sehari. Lalu, apakah kita akan merasa tentram dan damai jika kita tinggal di dalam rumah yang penuh pertengkaran?
Lebih mengejutkan lagi karena kebanyakan hal-hal yang menjadi pemicu pertengkaran antara pasangan adalah hal-hal sepele seperti berikut ini:
1. Pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rumah tangga yang hampir semua dibebankan pada istri sering menjadi pemicu pertengkaran. Apalagi jika tidak mempunyai asisten rumah tangga dan punya anak yang masih kecil-kecil. Istri yang kelelahan membereskan rumah, mencuci baju, dan mengurus anak, menjadi stress dan rentan untuk meledak-ledak, apalagi jika suami tidak mau berbagi beban pekerjaan rumah tangga yang berlangsung 24 jam non-stop, full 7 hari seminggu. Bisa dibayangkan bukan betapa berat tugas seorang ibu yang tidak punya hari libur.
Solusi: Coba berbagi tugas dalam pekerjaan rumah tangga dengan pasangan, ketika ada waktu luang pergi piknik bersama keluarga supaya rileks.
2. Waktu berdandan
Sering tidak disadari, ketika ada undangan, istri berdandan terlalu lama dan menyebabkan pasangan menunggu. Menunggu adalah pekerjaan menjemukan bagi semua orang. Jika pasangan anda merupakan orang yang kurang sabar, hal ini dapat memicu kemarahannya dan pertengkaran pun akan terjadi.
Solusi: Istri belajar mengenakan hijab paling lama 3 menit, dan berdandan natural paling lama 10 menit. Biarkan suami melakukan hal lain dan tidak sekadar menunggu di atas kendaraan.
3. Meninggalkan handuk basah dan baju kotor di sembarang tempat
Sebagian orang ada yang mempunyai kebiasaan menaruh handuk mandi dan pakaian kotor secara sembarangan, termasuk di lantai. Padahal, untuk sebagian orang, hal ini sangat mengganggu pemandangan. Mungkin, sewaktu masih single, banyak pria yang punya beberapa kebiasaan yang dianggap jorok oleh kaum wanita dan masih terbawa setelah menikah. Hal ini lah yang sering membuat kesal istri sehingga jadi bertengkar.
Solusi: Ingatlah bahwa rumah tangga kita jauh lebih berharga dibandingkan handuk basah, lebih bersabar dalam menghadapi kekurangan pasangan, tapi tetap ingatkan dengan baik dan lembut agar menaruh handuk dan pakaian kotor pada tempatnya. Ingatkan bahwa menjaga kebersihan itu adalah sebagian dari iman.
4. Memperebutkan remote control TV
Memang, kesannya sepele, memperebutkan remote control untuk menonton acara TV kesukaan masing-masing dapat menjadi faktor timbulnya pertengkaran dalam rumah tangga. Perbedaan selera dan kepribadian sering membuat orang bertengkar karena tiap orang ingin memenuhi kebutuhannya. Sang istri ingin mendapatkan hiburan dengan menonton acara kesukaannya, demikian pula sang suami yang seharian lelah bekerja pun merasa demikian. Ketika acara favorit keduanya bentrok, sering terjadi saling rebut deperti anak kecil rebutan mainan.
Solusi: Siapkan tontonan yang disukai bersama, nikmatilah apa yang disenangi oleh pasangan hidup kita. Anda bisa juga bergiliran menonton acara favorit masing-masing.
5. Hang Out
Banyak wanita yang kesal saat suami lebih memilih hang out bersama teman-temannya ketimbang dengan sang istri dan anak-anak. Percayalah, hal ini terjadi pada banyak pasangan di seluruh dunia. Wanita sering berpikir bahwa setelah menikah, waktu luang adalah waktu bersama keluarga. Sementara bagi pria, waktu luang adalah waktu bersenang-senang dengan dunianya. Sang istri merasa bahwa sang suami telah monomerduakannya dan tidak mementingkan dirinya.
Solusi: Ajak istri ketika hang out bersama teman-teman, bisa juga dengan membuat perjanjian, kapan boleh menghabiskan waktu hang out dengan teman-teman, kapan waktu untuk hang out hanya berdua atau bersama anak-anak.
6. Memakai sepatu di dalam rumah
Hal ini sering juga terjadi ketika istri baru saja selesai menyapu dan mengepel lantai. Kemudian tiba-tiba suami pulang, masuk ke rumah tanpa melepas sepatu. Lantai yang sudah bersih menjadi kotor seketika. Kejadian sepele ini bisa bikin istri naik pitam. Jika tidak ada sikap toleransi dan mengakui kesalahan, perdebatan sengit bisa saja terjadi.
Solusi: Selalu sabar dalam mengingatkan suami untuk menghargai semua pekerjaan rumah tangga yang dilakukan oleh istri.
7. Kebiasaan jorok di kamar mandi
Lupa membuang tisu bekas ke tempat sampah, tidak memenjet pasta gigi dengan benar, lupa mematikan kran air, membiarkan lampu menyala setelah selesai menggunakan toilet, tidak menutup toilet, lupa mengguyur toilet, dll menjadi hal-hal sepele pemicu pertengkaran.
Solusi: Selalu ingat bahwa membahagiakan suami jauh lebih penting daripada sekadar menjaga kebersihan kamar mandi. Ingatkan dia dengan cara yang lembut sehingga tidak tersinggung.
Untuk para suami, penting juga meneladani Umar Bin Khattab yang mengalah ketika istrinya mengomel. Berikut kisahnya:
Ada salah seorang laki-laki yang hendak mengadukan kelakuan istrinya kepada Sayyidina Umar bin Khattab. Saat sampai di rumah Amirul Muminin ini, laki-laki ini hanya menunggu di depan pintu.
Secara kebetulan, tamu ini mendengar istri Umar memarahinya, sementara Umar tetap cenderung pasif, tidak menanggapi. Laki-laki itu lalu mengurungkan niatnya dan mulai beranjak pulang. Jika keadaan Amirul Muminin saja seperti ini, bagaimana dengan diriku? gumamnya dalam hati.
Sejenak kemudian, Umar keluar dan menyaksikan tamunya akan segera pergi. Umar pun segera memanggilnya, Apa keperluanmu?
Wahai Amirul Muminin, sebenarnya aku datang untuk mengadukan perilaku istriku dan sikapnya kepadaku, tapi aku mendengar hal yang sama pada istri tuan.
Wahai saudaraku, aku tetap sabar menghadapi perbuatannya, karena itu memang kewajibanku. Istrikulah yang memasak makanan, membuatkan roti, mencucikan pakaian, dan menyusui anakku, padahal semua itu bukanlah kewajibannya, jawab Umar. Di samping itu, sambung Umar, Hatiku merasa tenang (untuk tidak melakukan perbuatan haram sebab jasa istriku). Karena itulah aku tetap sabar atas perbuatann istriku. Wahai Amirul Muminin, istriku juga demikian, ujar orang laki-laki itu.
Oleh karena itu, sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya sebentar! kata Sayyidina Umar.
jangan cuma di baca tolong share juga ya....