Polisi ini berbaur, berada di tengah ratusan hijabers di anjungan Pantai Losari, Makassar yang sedang menggelar aksi gerakan menutup aurat saat momentum hari Valentine. Dia tidak berada di garis luar lokasi aksi ini karena memang tidak sedang bertugas melaksanakan pengamanan, melainkan memberi tausiah seputar hijab dan perayaan Valentine.
Polisi muda ini adalah Brigpol Muhammad Nurhilal (28), seorang dai Kamtibmas Polda Sulsel yang juga finalis Dai Muda Indonesia (DMI) MNC TV tahun 2014 lalu dan finalis Aksi Indonesia tahun 2015. Dia diundang untuk memberikan tausiah di tengah ratusan hijabers, Minggu, (14/2).
Hilal memang hadir dengan seragam polisinya, tetapi santai karena dia dilengkapi kopiah, sorban di tangan dan tidak bersepatu dinas. Tausiahnya pun mengalir.
"Valentine day itu bukan perayaan kita, itu perayaan orang-orang nasrani jadi tidak bisa diikuti. Seperti dalam hadis Nabi yang artinya barang siapa yang mengikuti satu kaum maka dia termasuk kaum tersebut," kata Nurhilal.
Menurutnya, selama ini Valentine lebih banyak buruknya ketimbang manfaatnya. Jika dikatakan perayaan itu adalah hari menuangkan kasih sayang, bagi Islam, kasih sayang itu tidak punya hari-hari tertentu karena setiap hari kita diajarkan untuk senantiasa berbagi kasih sayang, saling menghargai, saling peduli.
Nurhilal memberi apresiasi terhadap aksi gerakan internasional menutup aurat karena hal seperti ini memang harus dibendung, mengisinya dengan kegiatan positif untuk menyelamatkan umat.
Di kesempatan itu, Nurhilal yang juga Ketua Komunitas Peduli Yatim dan Masjid ini mengajak muslimah untuk berhijab dengan cara yang lebih syar'i. Dijelaskan, urgensi hijab merupakan merupakan identitas seorang muslimah.
Kenapa harus berhijab, kata Nurhilal, karena merupakan perintah Allah dalam Alquran, sebagai bukti keimanan, kehormatan, rasa malu dan menjaga perhiasan.
"Hijab artinya pembatas atau penghalang bagi muslim khususnya bagi perempuan untuk tubuh dan akhlas," urai Nurhilal.
Lebih jelas diterangkan, hijab yang syar'i adalah yang memuat dua hal. Pertama khimar atau kerudung yang menutupi kepala dan dada, kedua, jilbab yang menutupi seluruh tubuh dengan syarat-syarat tidak transparan, tidak ketat, tidak mempertontonkan lekukan tubuh dan tidak tidak menyerupai laki-laki.
Disebutkan, fashion dunia hijab saat ini mulai populer. Rupa-rupa ragamnya mulai dari warna hingga model. Ada yang seperti bersanggul begitu tinggi sehingga terlihat seperti punuk unta, ada juga yang berkibar-kibar di sisi kiri dan kanan seperti telinga domba.
Nurhilal mengingatkan, berhijablah dengan cara syar'i. Jangan sampai berlebih-lebihan karena Allah SWT tidak suka hal yang berlebihan. "Berhijablah bukan untuk memancing syahwat atau fitnah," ujarnya.
Sitti Hawa Latuconsina (23) salah seorang hijabers sekaligus panitia kegiatan di anjungan Pantai Losari ini saat diminta pendapatnya mengatakan, benar Allah SWT itu suka kerapian, keindahan tapi tidak berarti harus berlebihan.
"Makanya dalam kegiatan gerakan internasional menutup aurat tadi memanfaatkan momen Valentine day ini kita suguhkan kegiatan tutorial hijab yang syar'i, dengan harapan muslimah bisa menyadari dan memahami berhijab yang benar sesuai tuntunan Islam itu sebenarnya seperti apa," jelas Sitti Hawa.