Sebetulnya apa yang membuat seseorang bisa hidup lebih dari berkecukupan, sementara kita masih kembang kempis tiap bulan melihat isi dompet? Apa beda antara kita dan mereka? Pernah mencoba menjawab pertanyaan ini?
Waktu kita sama 24 jam dalam satu hari. Ketika lapar mereka juga harus makan. Ketika mengantuk juga harus tidur. Mereka berangkat dari bayi yang penuh ketidak tahuan, sama persis seperti kita. Lalu apa bedanya? Nah, Kecuali kalau ayahmu sekelas Abu Rizal Bakrie yang bisa mewarisimu puluhan triliun rupiah, inilah beberapa hal yang harus kita sikapi jika ingin kaya raya.
Kita Memandang Uang Pakai Emosi, Orang Kaya Memandang Uang Dengan Logikanya
Kebanyakan orang alias orang yang seperti kita, seringnya terlalu terikat dengan uang secara emosional. Uang kita anggap sebagai representasi keringat kita. Kita mendekapnya dalam-dalam bahkan tak sedikit yang menjadikan uang sebagai karakternya. Tak punya uang berarti hidup sulit, punya uang hidupnya mudah.
Berbeda dengan mereka yang akhirnya masuk kategori orang kaya. Karena kelompok ini memandang uang menggunakan logika. Uang hanya alat untuk mencapai hal-hal besar lainnya. Karena itu jangan heran jika mereka
berani “mempertaruhkan” kekayaannya untuk mendapatkan kekayaan yang lebih besar lagi. Mereka tidak pernah khawatir kehilangan uang dan berani berinvestasi.
Menurut Kita Koleksi Ijazah Berpengaruh Pada Kekayaan, Orang Kaya Fokus Pada Ilmu Pengetahuannya
Pendidikan memang penting. Namun kita memandang pendidikan hanya sebagai sekolah, belajar, lulus dan punya ijazah. Gaji standar lulusan SMA sekian, lulusan D1 sekian, lulusan D3 sekian, S1 sekian, S2 sekian, S3 sekian.
Walhasil ketika kita punya kesempatan mengenyam pendidikan, yang kita lakukan disekolah hanya serupa kewajiban. Tujuannya hanya lulus untuk mendapatkan ijazah.
Sementara orang-orang kaya yang berhasil, memandang yang penting adalah ilmu dari pendidikan itu. Apa yang bisa dipelajari dan apa yang bisa diterapkan. Seandainya mereka punya gelar, itu karena mereka sungguh-sungguh ingin mempelajari ilmu yang ada di sekolah tersebut. Jadi jangan heran kalau beberapa orang kaya sukses justru kemudian putus sekolah, karena buat mereka keilmuan jauh lebih penting.
Tak Jarang Kita Menganggap Uang Sebagai Sumber Masalah, Buat Orang Kaya Justru Kemiskinanlah Sumber Masalahnya
Kadang dengan kemarahan dan kecemburuan kita langsung berpikir seseorang itu bisa kaya pasti karena dia pelit atau curang. Uang itu sumber masalah, kekayaan itu membuat kita jauh dari kebahagiaan. Pikiran-pikiran negatif macam ini justru menghambat kita untuk memperoleh keberhasilan.
Sementara tak jarang orang-orang kaya justru berasal dari orang-orang tak mampu. Atau setidaknya macam steve jobs pendiri apple, bezos pendiri amazon, yang membangun kerajaan bisnisnya dari sebuah garasi. Mereka paham bahwa sumber masalah sebenarnya adalah kemiskinan. Dan mereka mencoba memecahkan itu.
Buat Orang Kaya, Membahagiakan Diri Sendiri Adalah Wajar Bahkan Wajib, Buat Kita Itu Egois
Kamu yang selalu berpikir bahwa membahagiakan orang lain lebih penting dibanding dengan membahagiakan diri sendiri, ubahlah cara berpikir itu. Kamu juga perlu membahagiakan diri kamu sendiri.
Prinsipnya sederhana, kebahagiaan itu juga serupa kekayaan. Bagaimana mungkin kita membagikan kebahagiaan kepada orang lain jika kita sendiri tidak bahagia?
Ketika Kita Ingin Mengendalikan Semuanya, Orang Kaya Justru Mempercayai Orang lain
Ciri orang yang tak bisa maju adalah berusaha melakukan semuanya sendiri. Padahal banyak hal kecil yang seharusnya bisa diserahkan kepada orang lain atau sistem. Dengan menyerahkan hal “remeh temeh” pada orang lain, membuat kita bebas untuk melakukan hal lainnya.
Kita bisa memulainya dari hal kecil seperti membayar tagihan-tagihan rutin seperti listrik, air, tagihan kartu kredit, dan sejenisnya. Kita bisa membuatnya terpotong otomatis dari tabungan. Sedikit repot di awal untuk mengaturnya, namun berikutnya kita tinggal duduk dan semuanya dilakukan tanpa harus ada campur tangan kita. Setelahnya pikiran dan energi kita bisa digunakan untuk hal-hal besar lainnya.
Orang Kaya Berani Bermimpi, Sementara Kita Cuma Mudah Terbuai Mimpi
Mereka yang suskes secara finansial dan hidup biasanya berisi orang-orang yang tidak takut untuk bermimpi. Mereka punya tujuan besar dan secara fokus berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkannya.
Sebaliknya kita, manusia di batas rata-rata, juga senang bermimpi. Tapi mimpi di siang bolong alias berangan-angan tak jelas tanpa pikir rasional dan hanya ingin hasilnya saja. Tak heran jika sebagian kita masih sering terjebak oleh buaian mimpi cepat kaya dengan sedikit usaha.
Ketika Kita Cuma Sibuk Dalam Tempurung, Buat Mereka Dunia Tak Seluas Daun Kelor
Kita sering terjebak dengan rasa nyaman yang semu. Tak jarang kita memilih untuk dekat sekali dengan rumah. Walhasil pengalaman kita menjadi minim, cara pandang kita jadi sempit. Orang-orang sukses sering menghabiskan waktu mereka untuk traveling. Sebagian bahkan berani untuk menetap di wilayah-wilayah baru. Dengan begitu mereka tidak pernah membatasi diri dan lebih bebas berekspresi.
Sewaktu Kita Menunggu, Orang Kaya Sudah Melakukan
Salah satu hal yang perlu ditiru dari orang kaya adalah caranya dalam bertindak. Mereka terbiasa bertindak untuk mendapatkan apa yang mereka mau. Bukan hanya memiliki keinginan dan paling mentok berencana untuk mendapatkan apa yang diinginkan saja. Inilah yang akhirnya membuat orang pada umumnya sulit untuk mencapai apa yang diidamkan. Kamu tidak akan mampu menjadi seperti orang-orang kaya itu jika kamu hanya berangan-angan dan sibuk hanya dengan beribu perencanaan saja tanpa bertindak.