Tidak setiap wanita memiliki kemampuan untuk menentukan sikap dalam memilih siapa yang pantas untuk menjadi pendamping hidupnya kelak. Hingga tibalah saatnya, suatu hari nanti, penyesalan demi penyesalan yang dirasakan sudah tidak ada gunanya lagi, karena kesalahan yang diperbuat ketika memilih
pasangan hidup adalah pilihan yang harus diterima dengan lapang dada, sebagai bentuk konsekuensi atas pilihan yang telah dibuat.
Memang benar tak ada seorang pun yang dapat meramal apa yang akan terjadi di masa depan, tak ada seorang pun yang dapat memahami hati serta perasaan seseorang. Hal inilah yang harus menjadi perhatian utama bagi para wanita yang telah siap untuk memasuki kehidupan pernikahan, hendaknya mereka berhati-hati dalam memilih calon pendamping hidup, sehingga rasa sesal dikemudian hari tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk menghinggapi kehidupan Anda.
Berikut ini ada beberapa poin yang setiap wanita perlu memperhatikan, supaya kehidupan pernikahan mereka kelak bersama suaminya jauh dari rasa penyesalan, diantaranya:
1. Berhati-hati di masa remaja
Masa remaja bagi kebanyakan orang dianggap sebagai masa paling bahagia dalam kehidupan seseorang, masa remaja adalah masa yang unik, di mana seseorang belum memiliki banyak tanggung jawab, sehingga di masa inilah setiap remaja putri hendaknya mampu memanfaatkan kesempatan yang ada tersebut dengan sebaik mungkin. Karena masa remaja adalah masa di mana jati diri seseorang sedang dibentuk, hal-hal yang berkaitan dengan percintaan serta romantisme hendaknya tidak sampai membutakan akal serta pikiran sehat Anda. Perbanyaklah pengalaman Anda di masa ini, indahkan nasihat dari orang tua Anda, berpacaranlah secara sehat, pilihlah dengan hati-hati teman lawan jenis Anda yang bersamanya Anda akan dihormati, didukung serta dikasihi secara tulus.
2. Tidak terjebak dalam masa pubertas
Berhati-hatilah ketika Anda memasuki masa pubertas, pubertas sendiri adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju kekedewasaan, di mana perubahan fisik serta hormonal sedang terjadi secara masif. Bagi para wanita khususnya, organ-organ reproduksi Anda pada saat ini telah berkembang dengan sempurna dan siap untuk dibuahi dengan tanda terjadinya menstruasi. Anda akan mulai tertarik dengan lawan jenis. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam memilih serta bergaul dengan teman-teman pria Anda, pilihlah mereka secara hati-hati dan yang hanya memiliki standar tinggi saja, hindari bergaul dengan teman-teman yang tidak memiliki kontrol sosial, sehingga Anda akan dapat melewati masa pubertas ini dengan selamat.
3. Mendengarkan nasihat orang tua
Memang Anda adalah yang paling berhak menentukan siapa yang akan menjadi pendamping Anda nanti, tapi mengindahkan nasihat dari orang tua, apa salahnya? Ketika Anda memperkenalkan teman pria Anda, mintalah pendapat dari orang tua Anda untuk menilainya, karena pernikahan yang akan Anda jalani bersama pasangan nanti bukanlah bertujuan untuk mempersatukan Anda berdua saja, tetapi juga akan mempersatukan dua keluarga yang memiliki perbedaan tradisi serta kebiasaan.
4. Berpacaran secara sehat
Masa pacaran adalah masa perkenalan Anda dengan calon pendamping Anda, dimasa ini Anda belumlah menjadi milik dia sepenuhnya, oleh karena itu segala bentuk ajakan darinya yang mengarah ke hubungan badan, hendaknya bisa Anda tolak dengan tegas. Bila pacar Anda memaksa Anda untuk melakukannya, di sini Anda harus mulai bisa menilai kepribadiannya. Jangan takut bila dia mengancam akan memutus Anda, Anda harus memiliki keteguhan hati bahwa tubuh Anda adalah suci dan tidak boleh seorang pun yang tidak layak berhak menyentuhnya.
5. Mengenal secara mendalam pribadinya
Berkawanlah dengan sebanyak mungkin orang, semakin banyak kawan yang Anda miliki, maka Anda akan bisa melihat secara dewasa bahwa masing-masing orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Tetapkanlah kepribadian pria yang seperti apa yang Anda kehendaki dan ujilah mereka yang berusaha mendekati Anda. Dengan cara demikian, ketika Anda telah menemukan sosok yang paling Anda idamkan, maka niscaya Anda tidak akan pernah merasakan sesal di dalam hati Anda karena telah menerima dia sebagai suami Anda.
Persoalan memilih calon pasangan hidup adalah masalah pribadi masing-masing orang, tidak boleh ada pemaksaan dari pihak siapapun juga termasuk orang tua. Namun, konsekuensi yang akan dihadapi bila ternyata salah dalam memilih pasangan hidup, dampak yang ada tidak hanya akan dirasakan oleh si pasangan tetapi juga oleh anak-anak dan seluruh anggota keluarga dari kedua belah pihak. Oleh karena itu, cermat serta berhati-hatilah dalam memilih calon pasangan hidup Anda, khususnya bagi para wanita, jangan sampai Anda menyesalinya di kemudian hari dan mengganggap dalam diri Anda bahwa semua pria sama saja.