Membangun hubungan pernikahan yang langgeng adalah cita-cita setiap pasangan. Tidaklah selalu mudah menyatukan dua pribadi yang berbeda tetapi bagaimana caranya agar perbedaan bukanlah suatu halangan untuk bahagia dan langgeng dalam pernikahan? Pasang surut dalam hubungan bisa saja terjadi asalkan tidak sampai menenggelamkan perasaan cinta berdua. Lakukan cara-cara ini agar Anda berdua dapat 'awet'menjalani biduk rumah tangga.
1.Setiap pribadi sadar bahwa pernikahan adalah yang utama
Saya menikahi seorang pria yang mempunyai bakat pelupa. Untungnya dia juga ingin membahagiakan istrinya dan menepati semua janjinya. Di kantongnya selalu ada secarik kecil untuk mencatat apa saja yang perlu dia kerjakan termasuk yang telah dia sanggupi pada istrinya. Dia tahu sesibuk apa pun dia harus menepati janjinya bahkan kalau itu berarti menggagalkannya. Saat memprioritaskan pasangan, Anda telah meningkatkan kepercayaan dan rasa saling menghargai yang penting dalam sebuah pernikahan.
2.Senang menghabiskan waktu bersama anak
Sebagai orangtua Anda dan pasangan saling berbagi tugas dalam membesarkan anak. Ayah mengajarkan anak bagaimana naik sepeda dan ibu sesekali bersama si kecil membuat kue favorit keluarga bersama. Keduanya menyadari memilki dan membesarkan anak adalah tanggung jawab bersama untuk memberikan kasih dan waktu yang berkualitas bagi anak mereka.
3.Kencan
Bukankah jantung Anda berdebar-debar sewaktu melihat sang pujan hati bertandang ke rumah atau bertemu di tempat yang telah dijanjikan? Kebersamaan itu indah dan mengesankan bukan? Nah, bila tidak hati-hati, kesibukkan yang ada membuat Anda tidak sering mengulang kembali saat-saat kencan istimewa masa lalu. Betapa pun kuatnya cinta di masa awal pernikahan bila tidak dirawat akan layu juga. Seperti halnya aki mobil yang harus menerima sengatan daya listrik dari putaran dinamo, demikian pula cinta. 'Sengatan' kencan rutin meyakinkan akan adanya cinta yang membara.
4.Selalu saling 'curhat'
Salah satu cara untuk pernikahan yang 'awet' sering berbicara pada suami/istri apa yang Anda pikirkan sehingga pasangan tidak perlu menebak. Karena meskipun sudah lama menikah tidak selalu pasangan tahu keinginan Anda. Saling 'curhat' ada manfaatnya daripada berargumentasi karena kurang komunikasi antara Anda berdua.
5.Cari solusi dan tidak sekedar mengeluh
Selalu ada saja perbedaan pendapat antara Anda berdua, baik karena suami menaruh handuk basah sembarang di tempat tidur maupun istri yang sering membuat mobil keluarga tergores karena kurang hati-hati mengendarainya. Ada begitu banyak daftar kekurangan masing-masing daripada berkeluh kesah sebaiknya berdua sepakat untuk mencari solusinya.
6.Selalu menunjukkan rasa syukur
Mensyukuri kelebihan pasangan lebih bernilai daripada selalu mengeluh tentang kekurangannya. Sayangnya sebagian besar bahkan sebaliknya. Lalu bagaimana melakukannya? Masihkan Anda ingat rentetan kata yang berisi janji-janji agung di hari ijab kabul atau pemberkahan Anda berdua? Andai saja Anda masih bisa menghafal apa saja yang pernah Anda ucapkan, maka tidak ada alasan mengumbar keluhan yang memicu pertengkaran.
7.Saling percaya dan memaafkan setiap hari
Pasangan yang bahagia berfokus pada kepercayaan dan memaafkan. Hal ini berdasar pada kasih tanpa syarat dan pengertian bahwa setiap dari Anda sering berbuat kesalahan. Meminta dan memberi maaf mengobati luka.
8.Pembicaraan santai di kamar tidur
Meski kebanyakan orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Tetapi bagi pasangan sudah menikah lama hal ini merupakan prioritas utama pergi tidur pada waktu yang sama. Di waktu yang sudah sepi dan sunyi, saatnya bercengkerama. Diskusi malam yang santai ini menolong mengembangkan kedekatan hubungan suami istri yang berdampak pada 'awet'nya pernikahan.