Tak mudah hidup di akhir zaman. Meski masa jahiliyah telah lewat ribuan tahun silam, kebodohan berbungkus nama modern seakan makin menjamur dan tak terbendung. Alhasil, jahiliyah pun berubah dengan penambahan nama menjadi
jahiliyah modern.
Karenanya, mempertahankan iman menjadi tidak mudah. Meskipun, sejak asalnya, mengokohkan iman adalah pekerjaan yang amat sukar. Tapi, rasa-rasanya, pekerjaan itu menjadi semakin sukar dan berat. Benar-benar tidak mudah.
Dulu, jika seseorang ingin bermaksiat dengan lawan jenis, misalnya, maka ia harus berjalan dulu atau mendatangi objek yang hendak dijadikan sasaran. Harus ada usaha melangkahkan kaki keluar rumah. Barulah setelah itu, seseorang bisa melihat aurat lawan jenis, meski terbukanya aurat pun terbatas.
Kini, amat mudah untuk melakukan maksiat itu. Cukup membeli pulsa internet yang bisa dibayar online, tanpa keluar rumah, lalu mengaksesnya dengan mudah di mesin pencari. Upayanya semudah mengetikkan beberapa kata atau kalimat yang berbau ‘biru’.
Sesederhana itu. Gak usah keluar rumah. Gak perlu berlelah-lelah mencari objek hidup yang beresiko dikeroyok atau ditonjoki oleh keluarganya. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.
Jika pun beranjak ke luar rumah, tingkatannya pun semakin ‘tinggi’. Bisa memilih sesuai selera, harga pun bervariasi dari yang biasa hingga amat mahal. Bagi yang tak bermodal, ia tetap bisa mendapatkan jatah dosa hanya dengan duduk berlama-lama di tempat perbelanjaan atau pusat keramaian lainnya.
Di sana, silakan tebarkan pandangan maksiat ke sekeliling. Berbagai rupa, warna, jenis, ukuran; semuanya bisa didapati tanpa membayar sepeser pun. Mulai yang sedikit terbuka, agak lebar, hingga yang benar-benar terlihat bagian dalamnya. Astaghfirullahal ‘azhiim.
Sungguh, amat sukar menjaga diri dan iman di zaman ini.
Dalam tahap ini, laki-laki sering kali menyalahkan wanita. Dalihnya, “Coba ‘warung’nya gak dibuka! Kita pasti tidak akan ‘jajan’ atau ber’hutang’!” Terdengar logis. Kemudian, mereka melanjutkan, “Jika dibuka begini, apalagi gratis, kita nahan-nahan kayak puasa juga bakalan jebol!” La haula wa la quwwata illa billah…
Padahal, jika melihat dari satu riwayat yang disampaikan oleh Habib Ali Zainal Abidin al-Hamid dalam salah satu ceramahnya tentang berbakti kepada orang tua, di akhir riwayat itu disebutkan, “Jagalah dirimu (wahai para lelaki), maka para wanita pun akan menjaga dirinya.”
Meskipun, lanjut beliau, “Dalam setiap kaidah, pasti ada pengecualiannya.” Tetapi, riwayat ini menjadi penegas, “Jika seorang laki-laki hendak menjaga wanita (istri), maka jagalah dirinya sendiri, pastilah wanita (istri) akan terjaga.”
Berbicara lebih luas, bukankah sebagian besar wanita berdandan mengikuti selera kebanyakan laki-laki di sebuah zaman atau komunitas? Jadi, jika seluruh laki-laki menjaga dirinya dengan menundukkan pandangan, maka jumlah wanita yang membuka aurat di luar rumah pun akan berkurang secara signifikan. Bahkan, mereka akan malu sendiri, sebab istri para lelaki yang
menjaga pandangan itu bertebaran di muka bumi di semua lini kehidupan dengan pakaian syar’i yang menutup auratnya.
Ya Allah, jagalah kami para laki-laki dari dahsyatnya fitnah wanita. Dan, mudahkanlah mereka para wanita dalam menjaga diri dengan menutup auratnya. Aamiin....
Yang Ini Wajib dishare Jangan Biarkan Ini Semakin Menjadi-jadi, Bantu saudara kita sesama muslim kembali kejalan yang benar.